Hati ku merana
Menahan panahan yang menusuk ke jiwa
Melukakan dan menoreh sehingga berdarahlah ia
Sering saja aku makan hati
Berulamkan jantung
Bernasikan amarah yang tertahan sehingga kini
Ingin aku lari berlari jauh dari sini
Tapi apakan daya, aku tidak seorang diri
Lalu, apakah yang harus aku lakukan?
Menelan air liur pahit bertakhtakan kebencian?
Tidak mengapakah sekiranya ianya berterusan?
Atau seharusnya Aku perlu diam menahan perasaan?
Gambar ehsan Jeremy Lapak di Unsplash. Ikuti kami di Telegram.
We accept short stories, poems, opinion pieces, and essays on a complimentary basis.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.