di atas bahu
kita dukung bahasa pertiwi
nazak dipijak diinjak
diludahi diracuni dicemari
kita yang bernama warga
dan di sana
mereka mengarak keranda
menuju pusara
yakin bahasa bonda sudah mati
dan tidak bererti
hanya menanti
ditanam disiram ditabur bunga kemboja
di simpang jalan
kepala lembu diheret merata
membaca mantera bahasa bangsa
langsung menghalang laluan kita
ubati bahasa kembali bernyawa
Ada cerpen, esei, sajak atau puisi? Sila kongsi bersama kami di editors@eksentrika.com
Tags: Uthaya Sankar SBWe accept short stories, poems, opinion pieces, and essays on a complimentary basis.